Sabtu, 03 Mei 2014

Teknologi Informasi Komunikasi



Teknologi Informasi dan Komunikasi, TIK (bahasa Inggris: Information and Communication Technologies; ICT) adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.
Sejarah
Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap perkembangan TIK hingga saat ini. Pertama yaitu temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian berkembang menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943. Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947 dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957. Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan cikal bakal TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era Perang Dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (dulu Uni Soviet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi 'otak' perangkat keras komputer dan terus berevolusi sampai saat ini. Perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri. Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti 'otot' manusia, maka revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) 'otak' manusia.
Penerapan TIK dalam Pendidikan di Indonesia
Indonesia pernah menggunakan istilah telematika (telematics) untuk arti yang kurang lebih sama dengan TIK yang kita kenal saat ini. Encarta Dictionary mendeskripsikan telematics sebagai telecommunication + informatics (telekomunikasi + informatika) meskipun sebelumnya kata itu bermakna science of data transmission. Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui jaringan telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk salah satunya bidang pendidikan. Ide untuk menggunakan mesin-belajar, membuat simulasi proses-proses yang rumit, animasi proses-proses yang sulit dideskripsikan sangat menarik minat praktisi pembelajaran. Tambahan lagi, kemungkinan untuk melayani pembelajaran yang tak terkendala waktu dan tempat juga dapat difasilitasi oleh TIK. Sejalan dengan itu mulailah bermunculan berbagai jargon berawalan e, mulai dari e-book, e-learning, e-laboratory, e-education, e-library, dan sebagainya. Awalan e bermakna electronics yang secara implisit dimaknai berdasar teknologi elektronika digital. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan merupakan upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara. Hal ini adalah wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya feedback yang seketika. Siaran bersifat searah yaitu dari narasumber atau fasilitator kepada pembelajar. Introduksi komputer dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan gambar bergerak) memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi. Bila televisi hanya mampu memberikan informasi searah (terlebih jika materi tayangannya adalah materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed). Pembelajaran berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi video conference yang dijalankan dengan menggunakan teknologi Internet memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer. Selain aplikasi unggulan seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK saat ini.
Buku Elektronik
Buku elektronik atau e-book adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. Dalam sebuah e-book dapat diintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional. Jenis e-book paling sederhana adalah yang sekedar memindahkan buku konvensional menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan teknologi ini, ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping CD atau compact disk (kapasitas sekitar 700MB), DVD atau digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB) maupun flashdisk (saat ini kapasitas yang tersedia sampai 16 GB). Bentuk yang lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang lebih cermat misalnya pada Microsoft Encarta dan Encyclopedia Britannica yang merupakan ensiklopedi dalam format multimedia. Format multimedia memungkinkan e-book menyediakan tidak saja informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur multimedia lainnya. Penjelasan tentang satu jenis musik misalnya, dapat disertai dengan cuplikan suara jenis musik tersebut sehingga pengguna dapat dengan jelas memahami apa yang dimaksud oleh penyaji.
E-learning
Beragam definisi dapat ditemukan untuk e-learning. Victoria L. Tinio, misalnya, menyatakan bahwa e-learning meliputi pembelajaran pada semua tingkatan, formal maupun nonformal, yang menggunakan jaringan komputer (intranet maupun ekstranet) untuk pengantaran bahan ajar, interaksi, dan/atau fasilitasi. Untuk pembelajaran yang sebagian prosesnya berlangsung dengan bantuan jaringan internet sering disebut sebagai online learning. Definisi yang lebih luas dikemukakan pada working paper SEAMOLEC, yakni e-learning adalah pembelajaran melalui jasa elektronik. Meski beragam definisi namun pada dasarnya disetujui bahwa e-learning adalah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi. Dalam definisi tersebut tercakup siaran radio maupun televisi pendidikan sebagai salah satu bentuk e-learning. Meskipun radio dan televisi pendidikan adalah salah satu bentuk e-learning, pada umumnya disepakati bahwa e-learning mencapai bentuk puncaknya setelah bersinergi dengan teknologi internet. Internet-based learning atau web-based learning dalam bentuk paling sederhana adalah website yang dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi pembelajaran. Cara ini memungkinkan pembelajar mengakses sumber belajar yang disediakan oleh narasumber atau fasilitator kapanpun dikehendaki. Bila diperlukan dapat pula disediakan mailing list khusus untuk situs pembelajaran tersebut yang berfungsi sebagai forum diskusi. Fasilitas e-learning yang lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus yang disebut perangkat lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning management system). LMS mutakhir berjalan berbasis teknologi internet sehingga dapat diakses dari manapun selama tersedia akses ke internet. Fasilitas yang disediakan meliputi pengelolaan siswa atau peserta didik, pengelolaan materi pembelajaran, pengelolaan proses pembelajaran termasuk pengelolaan evaluasi pembelajaran serta pengelolaan komunikasi antara pembelajar dengan fasilitator-fasilitatornya. Fasilitas ini memungkinkan kegiatan belajar dikelola tanpa adanya tatap muka langsung di antara pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, peserta didik atau pembelajar). ‘Kehadiran’ pihak-pihak yang terlibat diwakili oleh e-mail, kanal chatting, atau melalui video conference.


Sumber :
Haryanto, Edy. (2008). Teknologi Informasi dan Komunikasi: Konsep dan Perkembangannya. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Media Pembelajaran
1.     Richey, R.C. (2008). Reflections on the 2008 AECT Definitions of the Field. TechTrends. 52(1) 24-25
2.     D. Randy Garrison and Terry Anderson (2003). E-Learning in the 21st Century: A Framework for Research and Practice. Routledge. ISBN 0-415-26346-8.
3.     Lowenthal, P. R., & Wilson, B. G. (2010). Labels do matter! A critique of AECT’s redefinition of the field. TechTrends, 54(1), 38-46. doi:10.1007/s11528-009-0362-y
4.     Handbook of Human Performance Technology (Eds. Harold Stolovich, Erica Keeps, James Pershing) (3rd ed, 2006)
5.     Bloom B. S. (1956). Taxonomy of Educational Objectives, Handbook I: The Cognitive Domain. New York: David McKay Co Inc.
6.     Shurville, S., Browne, T., & Whitaker, M. (2009). Accommodating the newfound strategic importance of educational technologists within higher education: A critical literature review. Campus-Wide Information Systems, 26 (3), 201-231.
7.     Geer, R., & Sweeney, T. (2012). Students’ voices about learning with technology. Journal of social sciences, 8 (2). 294-303
8.     Skinner, B.F. The science of learning and the art of teaching. Harvard Educational Review, 1954, 24, 86-97., Teaching machines. Science, 1958, 128, 969-77. and others see http://www.bfskinner.org/f/EpsteinBibliography.pdf
9.     Skinner BF (1965). "The technology of teaching". Proc R Soc Lond B Biol Sci 162 (989): 427–43. Bibcode:1965RSPSB.162..427S. doi:10.1098/rspb.1965.0048. PMID 4378497.
10.  Craft, A. (2012). Childhood in a Digital Age: Creative Challenges for Educational Futures. London Review of Education, 10 (2), 173-190.
11.  Forehand, M. (2010). Bloom’s Taxonomy. From Emerging Perspectives on Learning, Teaching and Technology. Retrieved October 25, 2012, from http://projects.coe.uga.edu/epltt/.
13.  Waters, Sue. "Welcome to the Eddies! The Edublog Awards". Edublogawards.com. Retrieved 2014-03-22.
14.  "Professor Seymour Papert". Papert.org. Retrieved 2014-03-22.
15.  Gu, X., Zhu, Y. & Guo, X (2013). Meeting the “Digital Natives”: Understanding the Acceptance of Technology in Classrooms. Educational Technology & Society, 16 (1), 392–402.
16.  "Technology Impact on Learning". Nsba.org. 2011-12-09. Retrieved 2014-03-22.
17.  "Technology's Impact". Electronic-school.com. 2011-12-09. Retrieved 2014-03-22.
18.  Guo, Z., Li, Y., & Stevens, K. (2012). Analyzing Students’ Technology Use Motivations: An Interpretive Structural Modeling Approach. Communications of the Association for Information Systems, 30(14), 199-224.
19.  Warschauer, M., & Matuchniak, T. (2010). New technology and digital worlds: analyzing evidence of equity in access, use and outcomes. Reciew of Research in Education, 34, 179-225.
21.  "Technology Uses in Education". Nsba.org. 2011-12-09. Retrieved 2014-03-22.
22.  Smith, Grace and Stephanie Throne. Differentiating Instruction with Technology in the K-5 Classrooms. International Society for Technology in Education. 2004
23.  Wenglinsky, H. (1998). Does it compute? The relationship between educational technology and student achievement in mathematics. Retrieved February 2, 2006, from ftp://ftp.ets.org/pub/res/technolog.pdf
24.  Ross, S., Morrison, G., & Lowther, D. (2010). Educational technology research past and present: balancing rigor and relavance to impact learning. Contemporary Educational Technology, 1(1).
25.  Hicks, S.D. (2011). Technology in today’s classroom: Are you a tech-savvy teacher? The Clearing House, 84, 188-191.
27.  An, Y. J., & Reigeluth, C. (2011). Creating Technology-Enhanced, Learner-Centered Classrooms: K–12 Teachers’ Beliefs, Perceptions, Barriers, and Support Needs. Journal of Digital Learning in Teacher Education, 28(2), 54-62.
28.  Murray, Kristine; Rhonda Waller (May–June 2007). "Social Networking Goes Abroad". Education Abroad 16 (3): 56–59.
29.  Beagle, Martha; Don Hudges. Social Networking in Education.
30.  McCarroll, Niall; Kevin Currran (January–March 2013). "Social Networking in Education". International Journal of Innovation in the Digital Economy 4 (1): 15.
31.  Lester, Jaime; Michael Perini (2010). "Potential of Social Networking Sites for distance education student engagement". New Directions for Community Colleges 2010 (150): 10.
32.  Pilgrim, Jodi; Christie Bledsoe (September 1, 2011). "Learning Through Facebook: A Potential Tool for Educators". Delta Kappa Gamma.
33.  McCarroll, Niall; Kevin Curran (January–March 2013). "Social Networking in Education". International Journal of Innovation in the Digital Economy 4 (1): 15.
34.  Luskin, B. (1996). Media Psychology: A Field whose time is here. The California Psychologist, 15 (1), 14-18.
35.  Stratham, Dawn. "Computers in the Classroom: The Impact of Technology on Student Learning". Army Research Institute. Retrieved 29 March 2012.
36.  Ritchel, Matt. Growing up Digital, Wired for Distraction. The New York Times. 21 Nov. 2010.
37.  Wei, L. and Hindman, D. (2011). Does the Digital Divide Matter More? Comparing the Effects of New Media and Old Media Use on the Education-Based Knowledge Gap.” Mass Communication and Society, 14 (1), 216-235.
38.  Jenkins, H. (2009). Confronting the Challenges of Participatory Culture: Media Education for the 21st Century. Cambridge, MA: The MIT Press.
39.  Herrington, J., Oliver, R., Herrington, T., Sparrow, H. (2000). Towards a New Tradition of Online Instruction: Using Situated Learning Theory to Design Web-Based United. Paper presented as ASCILITE. Available at http://www.ascilite.org.au/conferences/coffs00/papers/jan_herrington.pdf.
40.  Straub, E. (2009). Understanding Technology Adoption: Theory and Future Directions for Informal Learning. Review of Educational Research, 79 (2), 625-649.
41.  Oliver, A., Osa, J. O., & Walker, T. M. (2012). Using instructional technologies to enhance teaching and learning for the 21st century pre K-12 students: The case of a professional education programs unit. International Journal of Instructional Media, 39(4), 283-295
42.  De Castell, S. (2011). Ludic Epistemology: What Game-Based Learning Can Teach Curriculum Studies. Journal of the Canadian Association for Curriculum Studies, 8 (2), 19-27.
43.  Robinson, T. (2006). Schools Kill Creativity. TED Talks. [Video]. Retrieved on October 25, 2012 from http://www.ted.com/talks/lang/en/ken_robinson_says_schools_kill_creativity.html.
45.  Harris, J., Mishra, P., & Koehler, M. (2009). Teachers’ Technological Pedagogical Integration Reframed. Journal of Research on Technology in Education, 41 (4), 393-416.
46.  Prensky, M. (2001). Digital natives, digital immigrants. On the Horizon, 9(5), 1-6.
47.  Fisch, K. (2012). Did You Know? 3.0 Youtube. [Video]. Retrieved on October 20, 2013 from http://www.youtube.com/watch?v=ECDZbrzkTxk
48.  Eisenberg, M. (2008). Information Literacy: Essential Skills for the Information Age. Journal of Library & Information Technology, 28 (2), 39-47.
50.  "OpenCourseWare: An 'MIT Thing'?" 2006-11, 14(10):53-58 Searcher: The Magazine for Database Professionals
51.  Iiyoshi, T., & Kumar, M. S. (2008). Opening up education: the collective advancement of education through open technology, open content, and open knowledge. Cambridge, Mass.: MIT Press.
52.  Lewin, T. (2012, May 2). Harvard and M.I.T. Team Up to Offer Free Online Courses. New York Times, p.A18 Retrieved November 26, 2012, from http://www.nytimes.com/2012/05/03/education/harvard-and-mit-team-up-to-offer-free-online-courses.html?_r=0
53.  Cho, V., & Wayman, J. C. (2009, April). Knowledge management and educational data use. Paper presented at the 2009 Annual Meeting of the American Educational Research Association, San Diego, CA.
54.  Rankin, J. (2013, March 28). How data Systems & reports can either fight or propagate the data analysis error epidemic, and how educator leaders can help. Presentation conducted from Technology Information Center for Administrative Leadership (TICAL) School Leadership Summit.
55.  Using Technology to Enhance the Classroom Environment. THE Journal, 01 January 2002
57.  Terras, Melody; Ramsay (2012). "The five central psychological challenges facing effective mobile learning". British Journal of Educational Technology 43 (5): 820. Retrieved 12 February 2014. (registration required (help)).
58.  Kester, Liesbeth; Kirschner (May 2007). "Designing support to facilitate learning in powerful electronic learning environments". Computers in Human Behavior 23 (3): 1047. Retrieved 21 January 2014.
59.  Biocchi, Michael. "Games in the Classroom". Gaming in the Classroom. Retrieved 24 March 2011.
60.  Reeves, Thomas C. (February 12, 1998). The Impact of Media and Technology in Schools. Retrieved 9 October 2013.
  •  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar