Sabtu, 03 Mei 2014

Ilmuwan di Swedia Temukan Unsur Kimia Baru







REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Tabel periodik kimia yang berisi 117 unsur kimia akan memiliki anggota baru. Ilmuwan mengkonfirmasi penemuan unsur kimia baru. Apa itu? 
Para peneliti dari Universitas Lund di Swedia menemukan unsur itu dengan menumbukkan satu unsur, kalsium ke dalam atom lain, americium. Unsur baru dengan cepat terbentuk dalam cipratan radiasi. 
Dalam laporan CNN, Kamis (29/8), unsur baru tersebut memiliki 115 proton di pusatnya. Hal itu memberi nomor atom ke 115 dalam tabel periodik, daftar semua unsur yang dikenal selama ini. 
Kelompok ilmuwan Swedia merupakan yang kedua dalam menciptakan unsur kimia. Sekelompok ilmuwan Rusia mengumpulkan atom dari jenis yang sama pada 2004. Namun, percobaan baru menguatkan hasil sebelumnya dan mengukuhkan keberadaan atom 115 tersebut. 
Meski demikian, hal itu tidak berarti akan membuat unsur 115 berada di tabel periodik. Penemuan tersebut masih harus disetujui oleh sebuah komite yang terdiri dari anggota Internasional Union of Pure dan Applied Chemistry serta International Union of Pure and Pallied Physics. 
Kelompok tersebut bekerja dalam menentukan apakah bukti tersebut sudah cukup untuk membuktikan perlu adanya elemen baru. Dalam kimia semakin banyak proton atom yang dimiliki, maka semakin tinggi angka pada tabel periodik. 
Dengan 115 proton, unsur baru tersebut berada diantara unsur super berat. Untuk perbandingan, atom timbal hanya memiliki 82 proton, emas memiliki 79 proton. Namun, unsur tersebut tidak dapat ditemukan dalam bongkahan asli. 
Elemen dengan nomor tertinggi di tabel periodik yang bisa terbentuk dengan sendirinya adalah uranium dengan 92 proton di pusatnya. Hanya saja, sejumlah plutonium dan neptunium juga dapat ditemukan terbentuk secara alami. 
"Semua elemen dengan jumlah proton lebih banyak diciptakan dari reaksi nuklir," ujar Pusat Hemholtz untuk penelitian Ion Berat di Jerman, tempat dimana ilmuwan Swedia membuat unsur 115. 

Antibiotik baru ditemukan dari lautan

 

Penemuan antibiotik yang asli ini sangat jarang
Sebuah senyawa antibiotik yang baru dan tidak biasa yang diambil dari sebuah mikroorganisme laut ditemukan di endapan pesisir California.
Penemuan antibiotik yang asli sangat jarang, dan para ahli mengatakan resistensi terhadap obat-obatan tersebut merupakan ancaman kesehatan manusia.
Para ahli sains AS mengatakan senyawa baru, disebut anthracimycin, tampaknya dapat efektif membunuh bakteri MRSA dan anthrax.
Rincian mengenai temuan antibiotik tersebut dipublikasikan dalam Jurnal Angewandte Chemie, Jerman.
Struktur kimia yang unik dari senyawa tersebut dapat menjadi golongan obat antibiotik yang baru.
Thomas Frieden, Direktur Pusat Pengawasan dan Perlindungan Penyebaran Penyakit AS, baru-baru ini memperingatkan 'mimpi buruk' resistensi bakteri terhadap antibiotik. Sementara pejabat kesehatan AS Sally Davies, menggambarkan kondisi tersebut sebagai 'bom waktu' yang dapat mengancam keamanan nasional.

Potensi lautan

Struktur dari anthracimycin, seperti dijelaskan oleh Kyoung Hwa Jang dan karyawan dari Scripps dalam tulisan mereka, tak sama dengan antibiotik alami yang ada sebelumnya.
Senyawa yang berasal dari Steptomyces bacteria yang diambil oleh Christopher Kauffman di endapan samudera Pasifik.
Pemimpin tim penelitian, William Fenical, menyampaikan komentarnya: "Yang penting dari pekerjaan ini adalah anthracimycin memiliki stuktur kimia yang baru dan unik. Penemuan senjawa kimia ini sangat jarang. Penemuan ini menambah temuan sebelumnya yang menunjukan bahwa bakteri lautan memiliki kandungan genetik dan secara kimia unik."
Uji terhadap senyawa antibiotik telah menunjukkan efektivitasnya dalam menyerang anthrax.
Dan juga menunjukkan aktivitas yang signifikan dalam melawan Staphylococcusaureus, MRSA .
Penemuan ini menunjukkan potensi sumber material dan senyawa baru ditawarkan oleh lautan, sangat banyak

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar