Internet
merupakan salah satu media yang sekarang ini banyak digemari oleh remaja.
Internet menjadi suatu kegemaran tersendiri bagi remaja dalam mencari informasi
terbaru dan menjalin hubungan dengan orang lain di beda tempat. Di zaman yang
modern ini, penggunaan internet sangatlah diperlukan. Namun ada beberapa orang
yang saat ini terkena salah satu dampak negatif dari penggunaannya. Tidak
sedikit orang yang sangat bergantung pada internet sehingga individu kecanduan.
Kecanduan internet bagi pelajar dapat diketahui melalui kegiatannya yang setiap
hari setelah pulang sekolah atau malam hari banyak dijumpai remaja di depan
komputer untuk melakukan internet. Internet telah membuat remaja kecanduan,
karena di internet menawarkan berbagai fasilitas informasi, mainan, dan hiburan
yang membuat remaja tidak ingin meninggalkan internet. Tanda-tanda remaja yang
kecanduan internet, antara lain remaja merasa senang dengan internet, durasi
penggunaan internet terus meningkat, menjadi cemas dan bosan ketika harus melalui
beberapa hari tanpa internet.
Internet
addiction merupakan fenomena yang mencemaskan dan
menarik perhatian. Internet telah membuat remaja kecanduan, karena menawarkan
berbagai informasi, permainan, dan hiburan. Hal ini ditandai rasa senang dengan
internet, durasi penggunaan internet terus meningkat, menjadi cemas dan bosan
ketika harus melalui beberapa hari tanpa internet. Pecandu internet tidak dapat
menghentikan keinginan untuk online sehingga kehilangan kontrol dari
penggunaan internet dan kehidupannya. Internet Addiction Disorder (IAD)
atau gangguan kecanduan internet meliputi segala macam hal yang berhubungan
dengan internet seperti jejaring sosial, email, pornografi, judi online,
game online, chatting dan lain-lain. Jenis gangguan ini memang
tidak tercantum pada manual diagnostik dan statistik gangguan mental, atau yang
biasa disebut dengan DSM, namun secara bentuk dikatakan dekat dengan bentuk
kecanduan akibat judi, selain itu badan himpunan psikolog di Amerika Serikat
secara formal menyebutkan bahwa kecanduan ini termasuk dalam salah satu bentuk
gangguan. (Herlina Siwi, 2004:2)
Kecanduan internet pertama
kali ditemukan oleh seorang ahli jiwa bernama Ivan Goldberg. Jenis kecanduan
internet ada tiga yaitu; bermain games yang berlebihan, kegemaran seksual
dan e-mail/pesan teks (chatting). Sedangkan gejala-gejala kecanduan internet
adalah sebagai berikut:
a. Sering lupa waktu
Mengabaikan hal-hal yang mendasar saat mengakses internet terlalu
lama. Orang yang kecanduan internet bisa tidak makan atau minum, lupa waktu
sholat, belajar, sekolah atau bekerja.
b. Gejala menarik diri
Seperti merasa marah, tegang, atau depresi ketika internet tidak
bisa diakses. Mereka akan bete, kesal bahkan stress jika tidak bisa online
karena berbagai alasan.
c. Munculnya sebuah kebutuhan konstan untuk meningkatkan waktu yang
dihabiskan.
Semakin lama jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengakses internet
terus bertambah.
d. Kebutuhan akan peralatan komputer yang lebih baik dan aplikasi
yang lebih banyak untuk dimiliki.
Mereka akan mengganti komputer atau gadget untuk mengakses
internet dengan yang lebih baik dan aplikasi terbaru pasti akan terus diburu.
e. Sering berkomentar, berbohong, rendahnya prestasi, menutup diri
secara sosial dan kelelahan
Ini
merupakan dampak negatif dari penggunaan Internet yang berkepanjangan. Gejala
ini sama seperti gejala yang ada pada kecanduan narkoba.
Kecanduan juga diklasifikasikan
menurut intensitas penggunaannya. Pratarelli dkk (1999), membagi penggunaan
internet ke dalam empat model. Model pertama adalah ganguan perilaku
berupa pengguaan internet secara berlebihan. Model kedua adalah
penggunaan internet secara fungsional, produktif, dan bermakna. Model ketiga
adalah penggunaan internet untuk mendapatkan kepuasan seksual dan atau
mendapat keuntungan sosial. Pada model ketiga ini biasanya orang pemalu atau
introvert menggunakan internet untuk bersosialisasi atau mengekspresikan
fantasinya. Model yang terakhir adalah individu yang tidak atau hanya
sedikit tertarik pada internet. Model pertama adalah yang biasa kecanduan
disebut kecanduan internet.
Kecanduan Game Online
Kecanduan
game online merupakan aktivitas yang
paling adiktif di internet. Perilaku adiksi game
online adalah perilaku yang bersifat kronis dan kompulsif untuk memuaskan
diri pada permainan yang dimainkan dengan koneksi internet hingga menimbulkan
masalah dalam hidup sehari-hari. Permasalahan yang timbul sifatnya merugikan
diri sendiri, meskipun demikian tidak membuat individu berusaha untuk
menghentikan atau mengurangi aktivitasnya bermain game online karena individu merasa sulit untuk keluar atau berhenti
memainkan game online. Seseorang yang
mengalami kecanduan biasa menggunakan waktu 2-10 jam per minggu bahkan 39 jam
dalam seminggu atau rata-rata 20-25 jam dalam seminggu untuk bermain game online. Akibatnya, pecandu game online mengalami gangguan berupa
performa akademis yang buruk dan relasi dengan sesama yang tidak dewasa.
Penikmat game online terbanyak
menurut penelitian adalah remaja. Individu sangat mudah mengalami kecanduan game online karena mengalami
permasalahan dengan efikasi diri dan kesulitan mengontrol diri. Individu yang
memiliki efikasi diri akademik yang rendah akan sedikit menghabiskan waktunya
pada aktivitas akademik sehingga untuk mencapai kepuasan prestasi, mereka akan
menghabiskan waktunya pada aktivitas adiksi sebagai pengalihan kemampuannya
dalam bidang akademis, yang sekarang sedang populer dan digemari remaja adalah
bermain game online. Remaja memiliki
banyak waktu luang untuk bermain game
online daripada orang dewasa, hal ini disebabkan remaja memiliki lebih
banyak waktu luang dan tanggung jawab lebih rendah dari pada orang dewasa serta
remaja memiliki jadwal kegiatan mingguan yang fleksibel dari pada orang dewasa.
Permasalahan yang ditimbulkan dari kecanduan game online salah satunya berupa menurunnya prestasi akademik.
Selain menurunnya prestasi akademik permasalahan lain yang ditimbulkan yaitu
kepercayaan diri yang rendah, gambaran diri yang buruk, kurang mampu mengontrol
hidup, merasa tidak berguna dan tidak mampu membentuk dan mempertahankan
relasi. Hal-hal tersebut menimbulkan tekanan pada diri seseorang. Bentuk-bentuk
permasalahan di atas menjadi motivasi remaja untuk menggunakan waktu dan
terjadi keterikatan pribadi terhadap game
online. Penelitian menyatakan bahwa individu dengan keterampilan sosial
yang kurang atau kepercayaan diri yang tidak cukup lebih mungkin untuk
kecanduan terhadap internet sebagai bentuk kompensasi dari kemampuannya
tersebut. Seseorang yang kesepian atau memiliki keterampilan sosial yang rendah
dapat membentuk perilaku kompulsif terhadap penggunaan internet dan
menghasilkan dampak buruk bagi kehidupannya. Keterampilan sosial yang rendah
dari individu dapat mempengaruhi perilaku mengarah atau adiksi game online
Sumber :
Heny Nurmandia, Denok Wigati, dan Luluk Masluchah (2013), "HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN SOSIALISASI DENGAN KECANDUAN JEJARING SOSIAL" Vol. 04, No. 02, 107-119
Sari Dewi Yulianti (2012), "Hubungan Antara Self Control dengan Internet Addiction" ISSN 2252-634X
Pradipta Christy Pratiwi, dkk, "Perilaku Adiksi Game Online Ditinjau dari Efikasi Diri Akademik dan Keterampilan Sosial
Sari Dewi Yulianti (2012), "Hubungan Antara Self Control dengan Internet Addiction" ISSN 2252-634X
Pradipta Christy Pratiwi, dkk, "Perilaku Adiksi Game Online Ditinjau dari Efikasi Diri Akademik dan Keterampilan Sosial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar